Volumedan kapasitas paru merupakan gambaran fungsi ventilasi sistem pernapasan. Volume paru dalam keadaan statis terdiri dari Volume tidal (tidal volume atau TV) adalah volume udara yang masuk dan keluar dalam keadaan istirahat atau pernapasan biasa.Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume atau IRV) adalah jumlah udara yang masih dapat dihirup Umumnya infeksi saluran pernapasan akut dibagi lebih lanjut menjadi infeksi saluran pernapasan atas, yang mencakup infeksi pada hidung, sinus, dan tenggorok; dan infeksi pada saluran pernapasan bawah, yang mencakup infeksi pada bronkus dan paru-paru. Penyebab ISPA. Infeksi tersebut dapat disebabkan oleh virus maupun bakteri. ekspirasi 6. Berbagai kelainan dapat terjadi pada sistem pernapasan baik yang. disebabkan bakteri, radang alat pernapasan, pendarahan, penyumbatan, kapiler darah di paru-paru. 7. Pernapasan pada hewan bervariasi, misalnya dengan paru-paru, insang, kulit dan trakea. cash. Asma adalah penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak akibat peradangan dan penyempitan pada saluran napas. Asma dapat diderita oleh semua golongan usia, baik muda maupun tua. Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan orang normal. Ketika paru-paru terpapar pemicu asma, maka otot-otot di saluran pernapasan akan kaku sehingga membuat saluran tersebut menyempit. Selain itu, produksi dahak juga meningkat. Kombinasi dari kondisi tersebut membuat penderita mengalami gejala asma. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI di tahun 2018, diperkirakan ada 2,4 persen dari seluruh penduduk Indonesia yang menderita asma. Sedangkan menurut data WHO di tahun 2019, penderita asma di seluruh dunia mencapai 262 juta orang, dengan angka kematian akibat asma mencapai orang. Penyebab dan Gejala Asma Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, ada beberapa hal yang kerap menjadi pemicu asma, yaitu Asap rokok Debu Bulu hewan Udara dingin Infeksi virus Paparan zat kimia Sejumlah pemicu tersebut dapat menimbulkan keluhan pada penderita asma, seperti sulit bernapas, batuk kering, mengi, dan rasa nyeri atau sesak di dada. Pengobatan dan Pencegahan Asma Pengobatan asma dapat akan disesuaikan dengan kondisi pasien. Tujuannya adalah untuk meredakan gejala asma, mencegah kekambuhan gejala, serta mengurangi pembengkakan dan penyempitan pada saluran pernapasan. Metodenya bisa berupa pemberian obat-obatan berupa inhaler asma, nebulisasi, obat minum atau operasi. Meski sulit dicegah, ada upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya serangan asma, antara lain dengan Menjalani vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur Mengetahui pemicu munculnya gejala asma dan menghindarinya Melakukan pemeriksaan ke dokter bila gejala tidak juga membaik setelah menjalani pengobatan Squad, kalian pernah nggak sih berpikir, seperti apa jadinya kalau kalian mengalami kesulitan pernapasan? Pasti rasanya nggak enak banget, ya. Semoga jangan sampai terjadi, ya! Meskipun demikian, seperti halnya anggota tubuh lain, sistem pernapasan manusia juga dapat terkena kelainan dan penyakit. Tapi, apa saja sih kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia? Bernapas dan jangan lupa Bahagia! Sumber Shutter Stock Emfisema Ada beberapa jenis penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan manusia. Yang pertama ini disebut dengan Emfisema. Emfisema merupakan penyakit yang disebabkan karena alveolus kehilangan elastisitasnya. Kantong udara pada paru-parumu juga akan mengalami kehancuran secara perlahan, sehingga membuat napas menjadi pendek-pendek. Emfisema disebabkan karena kebiasaan merokok, polusi udara dan polusi asap rokok. Tuh, makanya, kamu jangan merokok, ya! Kanker Paru-paru Penyakit pada pernapasan yang kedua disebut dengan kanker paru-paru. Seperti halnya kanker jenis lain, kanker paru-paru juga merupakan penyakit yang berbahaya. Penyakit ini disebabkan karena sel kanker yang tumbuh di paru-paru dan terus tumbuh tidak terkendali. Bila dibiarkan, sel kanker dapat menyerang bagian tubuh lainya. Kanker paru-paru juga dapat disebabkan karena kebiasaan kebiasaan buruk seperti merokok, menghirup asap kendaraan, minum minuman beralkohol dan kebiasaan tidak sehat lainya. Jadi, masih mau merokok dan minum-minuman beralkohol? Tuberkulosis TBC Penyakit pada sistem pernapasan selanjutnya adalah Tuberkulosis TBC. TBC merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini menyerang paru-paru dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Karena ada bintil-bintil tersebut, proses difusi oksigen terganggu. Penderita TBC juga sering mengalami batuk darah. Asma Penyakit selanjutnya disebut penyakit Asma. Kamu sudah familiar kan, dengan istilah asma? Asma adalah penyakit yang terjadi karena penyempitan saluran pernapasan. Penyebab penyempitan saluran pernapasan biasanya disebabkan oleh alergi terhadap debu, pasir, bulu, serangga kecil ataupun rambut. Penyakit ini juga dapat muncul kembali jika suhu lingkungan terlalu dingin atau ketika penderitanya mengalami masalah psikologis. Jika tidak segera diberi penanganan, penderita dapat mengalami kematian akibat sesak napas. Laringitis Selain penyakit-penyakit yang sudah disebutkan di atas, ada juga penyakit pernapasan yang disebut Laringitis. Penderita laringitis mengalami peradangan yang terjadi di laring atau pangkal tenggorokan karena infeksi bakteri, virus atau jamur. Bronkhitis Selain laringitis, ada juga yang disebut dengan bronkhitis, yaitu gangguan pada cabang trakea bronkus akibat infeksi. Infeksi ini akan menyebabkan penderita menghasilkan lendir yang menyumbat bronkus sehingga penderitanya dapat mengalami sesak napas. Masih ada lagi nggak ya penyakit pada sistem pernapasan? Pneumonia Masih ada lagi nih, namanya Pneumonia. Pneumonia ini adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae, sehingga alveolus penderitanya akan terisi cairan. Asfiksi Penyakit pada sistem pernapasan yang terakhir adalah Asfiksi, yang merupakan gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh. Asfiksi disebabkan karena hemoglobin darah mengikat komponen selain oksigen seperti karbon monoksida. Karena daya ikat HB lebih tinggi terhadap CO, maka CO akan lebih berpotensi untuk masuk ke dalam tubuh. CO sendiri banyak dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor. Wah, ternyata banyak juga ya penyakit dan kelainan pada sistem pernapasan. Kamu harus selalu menjaga kesehatan, ya! Termasuk kesehatan sistem pernapasan ini. Oh iya, kamu ingin tahu lebih banyak tentang kelainan sistem pernapasan? Kamu bisa nih, belajar pakai Brain Academy Online! Dengan modul lengkap dan tutor standby, kamu bisa belajar di mana saja dan kapan saja cuma lewat grup belajarmu aja, lho. Kuy, gabung sekarang! Sesak napas adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas. Dalam istilah medis, kondisi ini juga dikenal sebagai dyspnea. Sesak napas merupakan gejala penyakit pada jantung atau paru-paru. Sesak napas bisa terjadi secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang singkat akut atau dalam jangka waktu yang panjang serta berulang kronis. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, sesak napas dapat mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen hipoksia dan menimbulkan komplikasi serius. Penyebab Sesak Napas Sesak napas dapat disebabkan oleh gangguan fisik atau psikis psikologis. Sesak napas karena gangguan fisik terjadi karena sistem pernapasan dan sirkulasi darah tidak mampu mengedarkan cukup oksigen untuk tubuh. Sedangkan sesak napas akibat gangguan psikis terjadi karena respon tubuh terhadap mekanisme hadapi-atau-lari fight-or-flight saat mengalami tekanan mental. Berikut adalah penjelasan lebih detail tentang kondisi atau gangguan kesehatan yang menyebabkan sesak napas Gangguan pada paru-paru Sesak napas akibat gangguan pada paru-paru bisa terjadi karena adanya hambatan pada saluran udara, luas permukaan paru-paru yang berkurang, atau paru-paru yang tidak elastis. Kondisi ini dapat terjadi dalam jangka waktu yang pendek akut atau panjang kronis. Gangguan pada paru-paru yang dapat menyebabkan sesak napas akut antara lain Serangan asma Emboli paru Infeksi paru, seperti pneumonia dan COVID-19 Pneumothorax Penumpukan cairan di paru-paru Sementara itu, sejumlah gangguan pada paru-paru yang dapat menimbulkan sesak napas kronis adalah Penyakit paru obstruktif kronis Asma Penyakit paru interstisial Bronkiektasis Asbestosis Kanker paru-paru Gangguan pada jantung Sesak napas akibat gangguan pada jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah yang kaya oksigen dengan optimal. Sejumlah gangguan pada jantung yang dapat menimbulkan sesak napas adalah Penyakit jantung koroner Aritmia Gagal jantung kongestif Penyakit katup jantung Perikarditis Gangguan psikis Sesak napas akibat gangguan psikis dapat terjadi jika otot pernapasan mengalami ketegangan sebagai respons dari stres atau serangan panik. Gangguan psikis yang dapat menimbulkan sesak napas, di antaranya Gangguan kecemasan Gangguan somatoform Faktor risiko sesak napas Sesak napas dapat menyerang siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang sesak napas, yaitu Memiliki berat badan berlebih atau obesitas Malnutrisi Menderita penyakit yang melemahkan otot, seperti myasthenia gravis atau distrofi otot Menderita anemia Merokok Bekerja atau tinggal di lingkungan yang banyak polusi atau debu Tinggal atau berkunjung di dataran tinggi Gejala Sesak Napas Sesak napas ditandai dengan kesulitan dalam bernapas. Penderita sesak napas juga bisa mengalami beragam keluhan lain, seperti Sensasi dada seperti terikat atau tidak bisa bergerak bebas Perasaan seperti perlu menarik napas lebih banyak atau lebih cepat Tubuh merasa tidak cukup mendapatkan udara Sulit menarik napas yang dalam Kapan harus ke dokter Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala sesak napas, terutama yang disertai dengan berbagai keluhan, seperti Sesak napas selama lebih dari 30 menit Nyeri dada seperti tertekan atau tertindih yang dapat menjalar ke leher, rahang, lengan, atau punggung Bengkak di kaki dan pergelangan kaki Batuk dan demam Suara mengi atau suara siulan pada saat menarik dan mengembuskan napas Kebiruan pada bibir dan kuku Sesak napas memburuk, terutama saat berbaring Mual Jika Anda menderita sesak napas akut yang sering kambuh, seperti asma, lakukan penanganan di rumah sesuai instruksi dokter. Namun, bila keluhan tidak membaik, segera cari pertolongan medis. COVID-19 bisa menyebabkan gejala sesak napas, tetapi kondisi ini tidak selalu memerlukan penanganan sesak napas disertai gejala lain, seperti demam, batuk, dan kelelahan, lakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi di fasilitas lain yang tersedia. Selama isolasi, lakukan pengamatan pada gejala atau kadar oksigen darah Anda menggunakan oksimeter jika ada. Bila Anda mengalami kesulitan bernapas atau kadar oksigen darah Anda menurun, segera cari pertolongan medis ke IGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan dari dokter. Diagnosis Sesak Napas Untuk mendiagnosis sesak napas, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala dan riwayat penyakit pasien, serta kapan gejala mulai muncul. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang yang meliputi Oksimeter nadi, untuk mengukur kadar oksigen dalam darah dan seberapa efisien oksigen mengalir dalam darah Tes spirometri, untuk mengetahui seberapa banyak udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan serta kapasitas paru-paru Tes darah, untuk mendeteksi infeksi dan mengukur kadar hemoglobin dalam darah Foto Rontgen atau CT scan dada, untuk mendeteksi gangguan di paru-paru atau jantung Elektrokardiogram EKG, untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung Pengobatan Sesak Napas Tujuan pengobatan sesak napas adalah mengatasi penyebab yang mendasarinya. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk menangani sesak napas adalah Pemberian oksigen tambahan, untuk mempertahankan kadar oksigen dalam darah Pemberian obat sesak berupa inhaler atau bronkodilator, seperti salbutamol, ipratoprium bromide, dan aminofilin, untuk sesak napas yang disebabkan oleh penyempitan saluran napas, seperti asma Pemberian antibiotik, untuk sesak napas yang disebabkan oleh gangguan paru akibat infeksi bakteri, seperti bronkitis kronis atau pneumonia Pemberian suplemen zat besi, untuk sesak napas yang disebabkan oleh anemia Pemberian obat, seperti diuretik, obat aritmia, atau obat hipertensi, untuk menangani gangguan jantung Pemasangan chest tube, untuk sesak napas yang disebabkan oleh cedera dada atau pneumothorax Selain menjalani pengobatan dari dokter, pasien juga perlu menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah kekambuhan gejala. Komplikasi Sesak Napas Kekurangan oksigen adalah salah satu efek dari terjadinya sesak napas. Kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi berupa linglung hingga penurunan kesadaran. Jika tidak segera ditangani, sesak napas dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti Hipoksemia Hipoksia Gagal napas Gagal ginjal Kerusakan otak permanen Kematian Pencegahan Sesak Napas Sesak napas dan kekambuhannya bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut ini Menghindari paparan asap rokok, polutan, dan alergen Berhenti merokok Berolahraga secara rutin Menjaga berat badan agar tetap ideal Mengonsumsi makanan bergizi seimbang Memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian Minum air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan lendir di saluran pernapasan Menghindari aktivitas di tempat dengan cuaca sangat panas atau sangat dingin yang dapat memicu sesak napas akibat penyakit paru-paru kronis Menjalani perawatan rutin untuk penyakit yang diderita, seperti asma atau bronkitis Mencukupi waktu istirahat dan tidur malam Mengelola stres dengan baik

kelainan yang disebabkan oleh menyempitnya saluran pernapasan dalam paru paru